- Hari Lahir Pancasila, Tonggak Persatuan Indonesia
- Kepala KAU Talawi Terima Penghargaan dari Kemenag RI
- Korupsi Tabungan Wajib Perum AD, Direktur Indah Berkah Utama Ditahan
- Kementrian PUPR Dukung Penyelesaian 2 Objek Wisata Tanahdatar
- Kakanwil Kemenag Jabar Pastikan Air di Embarkasi Haji Indramayu Cukup
- Bupati Lepas 374 Jamaah Calon Haji
- Hadiri Wisuda UIN IB, Hendri Septa Sampaikan Orasi Ilmiah
- Nilai KLA Naik, Purbalingga Berpeluang Jadi Tingkat Madya
- Gebrak di Desa Kembangan, Bangun Irigasi
- Hadirkan Analis Data Bidang PAPKIS, Kemenag Gelar Pembinaan EMIS
Utut Adianto: Untuk Go Nasional, UMKM Perlu Branding

WARTA ANDALAS, PURBALINGGA - Agar produk-produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bisa go-nasional diperlukan branding secara massif. Branding bisa dilakukan oleh pemerintah dalam rangka membangkitkan UMKM yang saat ini terpuruk akibat pandemic Covid-19.
Hal itu disampaikanoleh Ketua Komisi DPR RI, Utut Adianto saat zoom meeting yang difasilitasi oleh Ditjen Aptika Kementrian Kominfo. Program literasi digital tersebut mengambil tema strategi promosi produk UMKM Indonesia melalui Internet, Rabu (6/7/2022).
“ Dengan adanya penemuan internet telah mengubah dunia yang berdampak pada membangun image brand produk-produk UMKM. Promosi dan strategi pemasaran melalui market digital sangat diperlukan,” kata Utut.
Baca Lainnya :
- Kurangi Penumpukan Sampah, Dinrumkim Adakan Program TPS 3R
- Wako Kukuhkan 20 Ketua RT di Nendagung
- 401 Mustahik Sawahlunto Terima Zakat
- Ini Sambutan Ketua KPK Firli Bahuri Dalam Rapat Kedua G20 di Bali
- Hadiri Paripurna VI, Wako Beri Jawaban Pandangan Umum Fraksi
Masyarakat tradisional di sebagain wilayah Indonesia yang belum mengenal internet, menjadi tugas pemerintah terutama pemeritah daeraah untuk menggerakan produk-produk UMKM. Generasi muda yang merupaka genersi milenial bisa menjadi pendorong agar image brand bisa meningkat, yang nantinya akan berdampak pada penambahan pendapatan asli daerah (PAD).
“ Terkait dengan perijinan seperti ijin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan legalitas halal bisa kita bantu,” kata Utut.
Sedangkan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) mengatakan potensi market digital sangat besar, untuk itu Kabupaten sudah melakukan berbagai terobosan antara lain dengan menggandeng Bukalapak di tahun 2019 untuk mempromosikan produk-produk UMKM Purbalingga.
“ Melalui program tuka-tuku Purbalingga selain di Bukalapa sekarang sudah ada 47 produk masuk di shopee, 57 produk di tokopedia, kemudian juga mulai merambah pada Grab dan Gojek,” tambahnya.
Bupati Tiwi menambahkan di Purbalingga saat ini terdapat 96 ribu UMKM yang menyerap lapangan kerja sekitar 250-300 ribu. Pemerintah daerah juga telah memberikan pendampingan pada UMKM terkait pengemasan produk, menjamin kualitas produk dan kontunitas produksi.
“ Selain itu kita juga telah memberikan dana stimulant dari 10-20 juta rupiah kepada para kelompok UMKM, kelompok tani dan kelompok wisata,” tambahnya.
Kemudian selain pendampingan market online, pemerintah kabupaten Purbalingga lanjut Bupati Tiwi juga membuat kebijakan agar produk-produk lokal UMKM bisa masuk di toko modern seperti alfamart dan indomart, yakni mewajibkan 10 persen produk yang dijual merupakan produk-produk UMKM.
“ Harapan kedepan bukan hanya di Purbalingga saja namun bisa masuk regional bahkan nasional produk-produk Purbalingga bisa masuk melalui indomart, alfamart maupun pasar yang lainnya,” ujarnya. (dy)
