- Utut Adianto: Untuk Go Nasional, UMKM Perlu Branding
- Kurangi Penumpukan Sampah, Dinrumkim Adakan Program TPS 3R
- Wako Kukuhkan 20 Ketua RT di Nendagung
- 401 Mustahik Sawahlunto Terima Zakat
- Ini Sambutan Ketua KPK Firli Bahuri Dalam Rapat Kedua G20 di Bali
- Hadiri Paripurna VI, Wako Beri Jawaban Pandangan Umum Fraksi
- Wako Pagar Alam Buka Muskot Dewan Pengurus Korpri
- Percepat Pengembangan Pariwisata, Purbalingga Bentuk Forum Komunikasi Desa Wisata dan Pokdarwis
- Limbah Pustaka Muntang Terus Berinovasi
- Secara Virtual, Polres Sawahlunto Ikuti Upacara HUT Bhayangkara Ke 76
Mendag: Potensi Garam di NTT Mampu Turunkan Impor Garam Secara Signifikan

WARTA ANDALAS, KUPANG - Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia, Agus Suparmanto memuji potensi garam yang ada di NTT. Potensi garam yang dimiliki NTT diyakini dapat menurunkan kuota impor garam untuk kebutuhan nasional.
Hal tersebut diungkapkan oleh Mendag Agus Suparmanto saat melakukan kunjungan kerja di Nunkurus, Kupang Timur Kabupaten Kupang, Jumat (24 Juli 2020).
“Saya mendukung penuh terhadap aktivitas berkaitan dengan produksi garam ini. Saya berharap dalam kurun waktu setahun ini, kita bekerjasama dalam meningkatkan produksi garam ini. Karena kebutuhan nasional kita sekitar 4,4 juta ton per tahun. Saya yakin NTT mampu mendukung nasional dalam menurunkan angka impor garam dalam negeri," ujarnya.
Baca Lainnya :
- Presiden Ajak Pelaku Usaha UKM Tetap Optimis Hadapi Pandemi
- Bupati Kukuhkan DPD ABPEDSI Purbalingga
- Irwan Prayitno: Harkop ke-73 Momentum Membangkitkan Ekonomi Rakyat di Masa Pandemi
- Gubernur Sumbar Resmikan Perternakan Sapi Moosa Edufarm di Solok
- Nasrul Abit: Perlu Penataan Khusus Aktifitas Peternakan Untuk Majukan Ekonomi Masyarakat
Lebih lanjut Agus mengatakan, dalam upaya peningkatan produksi garam di NTT, Kemendag siap memberikan dukungan penuh. Ia juga mengajak berbagai pihak terkait lainnya termasuk pihak perbankan agar terlibat secara nyata.
"Tentunya mesti adanya dukungan nyata terhadap pengembangan garam di NTT. Berupa stimulus bagi petani, memfasilitasi para pelaku investasi, mengkoordinasikan KUR bagi para petani garam dan dibentuk resi gudang. Sehingga para petani bisa menyimpan dan mendapat akses pendanaan untuk menciptakan dunia usaha sejuk yang kami prioritaskan di tempat ini," beber Mendag Agus.
Mendag Agus juga memberikan apresiasi yang besar terhadap kerja keras Gubernur NTT untuk pengembangan produksi garam di NTT.
"Sekali lagi saya tegaskan, potensi Garam NTT dapat mendukung kami dalam memenuhi kebutuhan industri maupun kebutuhan konsumsi dalam negeri," jelas Agus Suparmanto.
Di akhir sambutannya, Mendag juga memberikan dukungan penuh kepada pihak yang berwenang untuk mengusut tuntas kartel Garam dari luar (negeri).
"Pesebaran Garam Himalaya di daerah yang tidak memiliki ijin edar, kami lakukan pemusnahan untuk melindungi para petani dan produksi garam nasional. Dukungan terhadap hal ini bukan sekedar dari pemerintah (pusat) saja tapi juga perlu keterlibatan dari pemerintah daerah dan masyarakat," pungkas Agus.
Kunjungan kerja Menteri Perdagangan RI merupakan respon atas Surat Gubernur Nusa Tenggara Timur kepada Menteri Perdagangan nomor Hk.03.5/171/2020 tanggal 6 juli 2020 perihal Permohonan Peninjauan Produksi Garam Premium Nusa Tenggara Timur.
Tampak hadir pada kesempatan tersebut Gubernur NTT, Bupati
Kupang, Pejabat dari Kemendag, pimpinan Perangkat Daerah Lingkup Pemprov NTT
dan Kabupaten Kupang, para investor, kalangan perbankan, masyarakat Nunkurus
dan undangan lainnya. (IMO)
