- Hari Lahir Pancasila, Tonggak Persatuan Indonesia
- Kepala KAU Talawi Terima Penghargaan dari Kemenag RI
- Korupsi Tabungan Wajib Perum AD, Direktur Indah Berkah Utama Ditahan
- Kementrian PUPR Dukung Penyelesaian 2 Objek Wisata Tanahdatar
- Kakanwil Kemenag Jabar Pastikan Air di Embarkasi Haji Indramayu Cukup
- Bupati Lepas 374 Jamaah Calon Haji
- Hadiri Wisuda UIN IB, Hendri Septa Sampaikan Orasi Ilmiah
- Nilai KLA Naik, Purbalingga Berpeluang Jadi Tingkat Madya
- Gebrak di Desa Kembangan, Bangun Irigasi
- Hadirkan Analis Data Bidang PAPKIS, Kemenag Gelar Pembinaan EMIS
Lawan Kotak Kosong, Direktur AFU Center: Ini Juga Bentuk dari Demokrasi

WARTA ANDALAS, WAISAI - Direktur AFU Center Muliansyah Abdurrahman menanggapi polemik calon lawan kotak kosong bukan bagian dari proses demokrasi di beberapa media, karena praktek tersebut tak memiliki lawan tanding, Sabtu (5/9/2020).
Menurut Muliansyah dalam melihat polemik tersebut dan seluruh partai politik yang di borong oleh petahana kabupaten Raja Ampat Abdul Faris Umlati dan menghadirkan calon tunggal alias lawan kota kosong dianggap tidak demokratis tak memiliki dasar.
“Kata siapa Lawan Kotak Kosong bukan demokrasi, ini diatur dalam konstitusi, kalau ada yang komentar bilang bukan demokratis, berarti dia lawan konstitusi dan inkonstitusional, justru adanya fasilitas kotak kosong inilah menjawab adanya mekanisme ketatanegaraan”. Ujar Muliansyah saat ditemui Media.
Baca Lainnya :
- Lantik Empat Pejabat Eselon II, Gubernur Minta Jangan Kasak-Kusuk Dan Berambisi
- Cegah Covid-19, Bengpuspal Puspalad Guyur Cairan Disinfektan di Secapa AD
- Menko Polhukam: Pentingnya Koordinasi Lintas Lembaga dalam Penanganan Pesawat yang di Force-down
- Gubernur Sumbar Akan Buat Pergub Cuti ASN Dampingi Istri Melahirkan
- Terkait Perubahan RTRW, Pemkab Mentawai Datangi Gubernur
Muliansyah melihat justru kenapa di Raja Ampat hanya satu satunya calon yang di SK kan oleh semua partai politik, karena partai politik tahu bahwa ini aspirasi masyarakat banyak di Raja Ampat.
“Ya, inilah kecintaan masyarakat terhadap pemimpin daerahya, sehingga jangan heran bila hampir 100 % rakyat Raja Ampat mendukung sepenuh hati, lewat partai – partai politik mereka masing – masing, jadi stop berpolimik dengan kotak kosong yang tidak demokratis, karena kota kosong hanya fasilitas, tapi substansinya dan faktanya Rakyat Raja Ampat masih mencintai sosok Abdul Faris Umlati” Ujar Muliansyah yang Juga Kandidat Doktor Politik Universitas Nasional.
Survei politik dari sejumlah lembaga survey LSI, Sinergy,
Indobarometer, dan Pasifik Resources menunjukkan bahwa Abdul Faris Umlati
tingkat elektabilitasnya sangat tinggi, belum lagi akhir – akhir ini lembaga
Survei Pasifik Resources memberikan rilis kepada media bahwa 92 % menjawab
Abdul Faris Umlati harus melanjutkan kepemimpinanya di periode 2020 – 2025. (awin)
