- Wako Hadiri Digital Government Award SPBE SUMMIT 2023
- Wako Hendri Septa Raih Penghargaan SPM Award 2023
- Aliansi Gempar Riau Desak Kemendagri Copot Sekdaprov
- Sepanjang Ramadhan, Jam Kerja ASN di Purbalingga Berubah
- Owabong Diharapkan Terus Berinovasi
- Jelang Ramadhan, Bagian Kesra Gelar Rapat Persiapan TSR
- Ribuan Jamaah Padati Tablig Akbar Mamah Dedeh
- Seleksi Tahap 1 Paskibraka Kabupaten Indramayu Berjalan Lancar
- Lomba Mancing Desa Wisata Telukagung Berlangsung Meriah
- Hari Ini, Mamah Dedeh Tablig Akbar di Dharmasraya
Inggris Bela Serangan Roket Hamas ke israel

LONDON - Seorang anggota Parlemen Inggris membela serangan roket yang dilesakkan oleh Hamas ke arah Israel. Namun pembelaannya itu diganjar dengan sanksi indisipliner terhadapnya.
Anggota Parlemen Inggris dari Partai Liberal Demokrat, David Ward, lewat akun Twitter miliknya menulis pernyataan yang membela serangan roket dari Hamas.
"The big question is - if I lived in #Gaza would I fire a rocket? - probably yes. 'Pertanyaan besar saat ini, apabila saya tinggal di #Gaza apakah saya akan menembakkan roket? mungkin saja iya'," tulis Ward dalam akun pribadinya, seperti dikutip The Guardian, Rabu (23/7/2014).
Baca Lainnya :
- Unjuk Rasa Anti-Yahudi Dikecam Eropa dan Dunia
- Ny Vita Evaluasi Kinerja PKK Kecamatan dan Nagari Selama 2019
- Microsoft Update Windows 8.2 Agustus?
- Korban dan Pelaku Pemerkosaan parah menderita kelainan
- Fatima Nabil, Presenter TV Berjilbab Pertama di Mesir
Pihak Partai Liberal Demokrat pun langsung melontarkan kecaman atas tulisan dari Ward. Juru bicara partai mengatakan bahwa pihak partainya akan menerapkan sanksi terhadap Ward.
Sementara pihak Partai Konservatif yang menguasai koalisi pemerintahan bersama Liberal Demokrat menyatakan Ward harus menarik komentarnya.
"Tidak seharusnya seorang anggota parlemen menulis tindakan yang memicu kekerasan. Tindakannya tidak bertanggung jawab," ucap pihak Konservatif.
Ini bukan pertama kalinya Ward mengecam tindakan Israel. Pada Juli 2013 lalu, Ward menyebut pihak Zionis diambang kekalahan dalam perang. Dirinya pun mempertanyakan sampai kapan negara apartheid seperti Israel bisa bertahan.
