- Cegah Perkawinan Dini, Disduk-P3A Teken MoU dengan Pengadilan Agama Indramayu
- Seleksi JPT, Sekda: Buktikan ASN Berjiwa Kompetitif dan Profesional
- Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi Masuki Babak Baru SCG ESG 4 Plus
- PT Piaggio Indonesia Buka Dealer ke-3 di Bali
- Dibina TNI, Petani Sawahlunto Berhasil Panen di Lahan Bekas Tambang
- Jelang PON, Tim Monev KONI Gelar Rapat Persiapan
- Kejati Terima Audiensi DPW IMO Indonesia Riau
- Gerak Cepat, Hendri Septa Meninjau Korban Banjir
- Lihat Warganya Kecelakaan, Bupati Indramayu Segera Beri Pertolongan
- Persibangga Ikuti Piala Suratin U-15 Untuk Pertama Kalinya
Empat Sekolah di Purbalingga Terima Penghargaan Adiwiyata Provinsi Jawa Tengah

WARTA ANDALAS, PURBALINGGA – Sebanyak 4 Sekolah SMP dan SMA yang ada di Purbalingga menerima penghargaan sekolah Adiwiyata Provinsi Jawa Tengah. Hal tersebut disampaikan Sekretaris DLH (Dinas Lingkungan Hidup), Sukirto saat ditemui di kantornya guna mengkonfirmasi informasi penerimaan penghargaan Adiwiyata untuk sekolah di Purbalingga, Jum’at (19/11/2021).
Sukirto mengatakan, empat sekolah yang mendapat penghargaan Adiwiyata Provinsi Jawa Tengah adalah SMP N 3 Purbalingga, SMA N 1 Karangreja, SMA N 1 Kutasari dan SMK N 1 Purbalingga. Menurutnya, untuk SD dan SMP masih menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga, namun untuk SMK dan SMA kewenganan sudah berada di Provinsi sehingga penetapan sekolah Adiwiyata berada pada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.
“Untuk SMP dan SD kita memang ajukan ke Provinsi. Untuk SMA dan SMK memang sudah otomatis yang menentukan Provinsi dalam hal ini DLH dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah. Namun demikian, Pemkab Purbalingga melalui DLH tetap memberikan pendampingan dan fasilitasi untuk sekolah-sekolah yang akan mengajukan Adiwiyata hingga jenjang yang lebih tinggi,” katanya.
Baca Lainnya :
- Tak Hanya Jemput Bola, Bupati Bakal Lakukan Cara Ini Untuk Percepat Vaksinasi
- Jum\'at Berbagi, Wagub Apresiasi Satgas Saber Pungli
- Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalbar Musnahkan Barang Bukti Narkotika
- Cetak SDM Unggul, KAMPUD Gelar Training Of Trainers Pengurus
- Tonil Bahasa Tansi Warnai Pekan Budaya Daerah Kota Sawahlunto
Saat disinggung apa dampak sekolah Adiwiyata bagi masyarakat luas, Sukirto menjelaskan bahwa dunia saat ini sedang dihadapkan dengan permasalahan yang tak kalah penting yaitu pemanasan global atau global warming. Guna mereduksi dampak dan percepatan pemanasan global, menurut Sukirto sekolah berperan besar karena menjadi jantung komunikasi dan edukasi secara berantai. Dia mencontohkan satu siswa akan mengkampanyekan bahaya pemanasan global dengan peduli terhadap lingkungan.
“Dengan motivasi untuk Adiwiyata, sekolah sebagai jantung komunikasi dan edukasi bisa menyisipkan untuk para siswanya agar kampanye kepada keluarganya untuk peduli terhadap lingkungan,” katanya
Sukirto menambahkan, variable penailaian Adiwiyata salah satunya adalah bagaimana sekolah melakukan inovasi untuk kemaslahatan masyarakat di sekitar sekolah. “Tidak hanya itu, inovasi untuk menuju Adiwiyata salah satunya harus memberi maslahat untuk masyarakat sekitar sekolah,” imbuhnya.
Kasi Peningkatan Kapasitas Lingkungan M. Nurdin Utoko menjelaskan ada beberapa sekolah di Purbalingga yang telah Adiwiyata nasional dan mengajukan sebagai Adiwiyata mandiri. Sekolah tersebut adalah SMP N 2 Bobotsari, SMP N 2 Karangreja, SMP N 1 Kemangkon dan SMA N 1 Kejobong.
“Inovasi bagus salah satunya dari SMP N 2 Karangreja. Yaitu
bagaimana pupuk kendang tidak berbau. Semoga itu bisa menjadi modal untuk
Adiwiyata mandiri,” pungkasnya. (LL/Kominfo).
