- Kampung Tageh BBS, Dinilai Tim DTN Polda Sumbar
- Pendapatan Stabil, Ketua DPD RI Dorong Pembudidaya Ikan Genjot Produksi
- Pangdam III/Siliwangi Bangga dengan Pesantren Assyifa Wal Mahmudiyyah
- Mayoritas Alumni Milenial Triskati Mendukung Aziz Syamsuddin Sebagai Ketua Umum IKA USAKTI
- Ketua FKPM Dukung Penuh Penunjukan Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Calon Kapolri
- Rakercab Pramuka Sawahlunto, Optimalkan Pembinaan, Baksos dan Unit Usaha
- Sepanjang 2020, BAZNAS Sawahlunto Salurkan Dana 2,5 M Lebih
- Aksi Donor Darah Pengcab Kodrat Kumpulkan 108 Kantong
- Bupati Tinjau Tanah Bergerak di Desa Banjaran Bojongsari
- Dilanda Banjir, Desa Cilapar dan Penolih Mendapat Bantuan
TA 2021, Pemkab Purbalingga Alokasikan Rp 68 M untuk Penanganan Kerusakan Jalan

WARTA
ANDALAS, PURBALINGGA - Tahun Anggaran (TA) 2021, Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Purbalingga mengalokasikan anggaran sejumlah Rp 68 Miliar untuk menangani
kerusakan infrastuktur jalan. Penanganan kerusakan jalan melalui proyek
pembangunan jalan, peningkatan jalan dan pemeliharaan jalan sebanyak 33 ruas
jalan kabupaten.
Kepala
Bidang Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR)
Kabupaten Purbalingga, Cahyo Rudiyanto mengatakan untuk menangani kerusakan
jalan kabupaten yang terdiri dari 409 ruas dengan panjang 881.087 km memerlukan
anggaran di atas Rp 100 M. Namun karena pandemi covid-19 pada TA 2020 hanya
sekitar Rp 30 M dan pada TA 2021 hanya Rp Rp 68 M.
“Untuk
menangani kerusakan jalan yang masih masuk dalam kondisi baik dan sedang maka
dilakukan pemeliharaan rutin,” kata Cahyo saat dihubungi, Selasa (12/1).
Baca Lainnya :
- Pangdam XII/TPR Dampingi Gubernur Lepas Distribusi Vaksin Covid-19
- Antisipasi Karhutla, Koramil Jungkat Intensifkan Patroli dan Sosialisasi
- Hadir di Sumatera Barat, Koperasi Berbasis Digital Siap Kembangkan UMKM
- Maulid Nabi Di Masjid Al Furqan, Prioritas Pelayanan Terhadap Anak Yatim
- Yakub F Ismail: Tragedi Sriwijaya Air SJ-182, Duka Bagi Bangsa Indonesia
Kerusakan
jalan yang terjadi di Kabupaten Purbalingga, menurutnya disebabkan karena
beberapa faktor seperti hujan yang terus menerus mengakibatkan kerusakan jalan
naik menjadi empat kali lipat dibandingkan ketika kondisi normal. Hujan juga
mengakibatkan kemampuan tim penambal lubang jalan mengalami penurunan kemampuan
dalam menambal.
“Ini karena
aspal yang digunakan memakai aspas panas yang proses pembakarannya butuh cuaca
yang terang,” ujarnya.
Lubang jalan
yang ada kebanyakan tergenang air dan perlu dibersihkan serta dikeringkan
terlebih dahulu. Sehingga butuh waktu yang cukup lama dan ini menyebabkan
menurunnya kecepatan penambalan lubang jalan.
“Banyak
ruas jalan yang seharusnya penanganan kerusakannya tidak hanya tambal lubang
tapi perlu pelapisan kembali dan peningkatan kontruksi jalan,” terang Cahyo.
Ruas jalan
yang membutuhkan pemeliharaan berkala saat ini yakni Jl. Ahmad Yani, Jl.
S.Parman sisi timur, Jl. Bobotsari – Karanganyar, Jl. Pengadegan – Kecombron,
Jl. Kecombron – Rembang, Jl. Kutabawa – Karangreja, Jl. Soekarno – Hatta dan
yang lainnya. Kemudian ruas jalan yang memerlukan peningkatan kontruksi
diantaranya Jl. Mewek – Kalimanah, Jl. Bojong – Panican, Jl. Panican –
Linggamas, Jl. Panican – Kemojing, dan Jl. Kembangan – Karanggedang.
“Faktor
lain penyebab jalan berlubang karena banyak kendaraan angkutan barang yang
melebihi muatan dan drainase jalan yang kurang memadai,” ungkapnya.
Penanganan
kerusakan jalan kabupaten secara garis besar dilakukan dengan dua metode
pengadaan meliputi pengadaan secara tender melalui pemeliharaan berkala dan
peningkatan jalan, kemudian pengadaan secara swakelola atau pemeliharaan rutin.
Untuk pengadaan secara lelang, saat ini masuk pada tahapan persiapan perencanaan
teknis dan ditargetkan awal bulan Mei 2021 sudah berkontrak.
“Pemeliharaan
rutin jalan kabupaten saat ini sedang berjalan dengan sistem penambalan lubang
jalan oleh empat tim penambal yakni Tim UPTD I Purbalingga, UPTD II Bukateja,
UPTD IV Rembang dan Tim Bidang Bina Marga,” jelas Cahyo.
Adapun ruas
jalan yang sudah dan sedang ditangani tim rutin diantaranya ruas Jl. Soekarno
Hatta, Jl. Mewek – Kalimanah, Jl. Bojong – Panican, Jalan dalam Kota, Jl.
Purbalingga – Padamara, dan Jl. Bancar – Kalikajar. Selanjutnya ada Jl.
Bobotsari – Karanganyar, Jl. Kecombron – Rembang, Jl. Pengadegan – Kecombron,
Jl. Pepedan – Tegalpingen, Jl. Penican – Linggamas dan Jl. Gambarsari – Jetis.
Memperhatikan penanganan kerusakan jalan dengan sistem
yang ada tidak cukup memadai maka perlu mengambil beberapa langkah untuk
penanganannya. Pihaknya menambah tim penambal lubang jalan dari empat tim
menjadi enam tim yakni menambah tim UPTD III Bobotsari dan Tim Bidang Bina
Marga.
“Bahan yang
digunakan selain menggunakan aspal panas juga menggunakan aspal dingin
(asbuton) yang tidak memerlukan pembakaran. Mudah-mudahan masyarakat
Purbalingga memahami kondisi yang ada saat ini,” pungkasnya. (Lilian)
