- Aset KPN Agam Rp39,6 M, Andriwarman: Beri Kebaikan Untuk Seluruh Anggota
- Andriwarman-Irwan Fikri Resmi Jabat Bupati-Wakil Bupati Agam
- Mulai 22 April 2021, Bandara JBS Beroperasi
- Bersihkan Taman Mangrove, Upaya Koramil Singkawang Jaga Kelestarian Alam
- Gubernur Sumbar Harapkan Walikota dan Wawako Jaga Keharmonisan Pemerintan
- TP-PKK Diharapkan Ajak Masyarakat Lakukan Disiplin Prokes
- Usai Dilantik, Bupati dan Wabup Prioritaskan Benahi 3 Persoalan Ini
- Dayah MTs Nurul Quran Meujimjim Gratiskan 25 Anak Yatim
- Gampoeng Cotbatee Juara Lomba UP2K Tingkat Kecamatan Kuala
- Satgas Himbau Penyelenggaraan Vaksinasi Ikuti Sasaran Prioritas
Ketua DPRK Bireuen: Pemkab Bireuen Evaluasi Kinerja Dirut PDAM Krueng Peusangan

WARTA ANDALAS,
BIREUEN - Ketua DPRK Bireuen, Rusyidi Mukhtar, S.Sos
mengatakan bahwa masyarakat hampir setiap harinya menemuinya melakukan curhat
bobroknya pelayanan dari pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Krueng
Peusangan Kabupaten Bireuen.
Terkait dengan hal tersebut Ketua DPRK Bireuen, alias
Ceulangik meminta Pemkab Bireuen mengevaluasi kinerja pihak PDAM Krueng
Peusangan termasuk Dirutnya. “ Menurut saya, Dirut PDAM Krueng
Peusangan sudah layak diganti, sebab sudah puluhan tahun menjadi Direktur
Utama.” Ungkap Ketua DPRK Bireuen Sabtu barusan .
Rusyidi Mukhtar menkelaskan bahwa, ada beberapa desa di
Bireuen yang menggunakan dana desa untuk membangun pipa jaringan air bersih ke
desa mereka,namun berbagai dalih pihak PDAM Krueng Peusangan tidak mau
menyakutinya untuk mengairi air bersih ke rumah-rumah warga.
Baca Lainnya :
- Warga Minta Jalur Bantarbarang – Klapa Banjarnegara Diperbaiki
- Indonesia Promosikan Lima Destinasi Super Prioritas di Turki
- Jokowi Minta Jajarannya Kalkulasi Dampak Virus Korona Terhadap Perekonomian Indonesia
- Dukung Cawako, DPP KAMIJO Rekomendasikan Empat DPW
- Gubernur Irwan Prayitno Dijadwalkan Bakal Melaunching Sensus Penduduk 2020.
Nah selain kurang eloknya pelayanan kepada masyarakat,
laporan keuangan atau laporan kinerja perusahaan daerah itu juga tidak pernah
dilaporkan kepada eksekutif maupun legislatif.
“Saya juga minta komisi terkait di DPRK agar mengawasi
kinerja PDAM padahal PDAM Krueng Peusangan milik pemerintah
kabupaten. Tatetapi pihak eksekutif tidak pernah mengevaluasi kinerja
perusahaan tersebut,” tanyanya.
“Berdasarkan informasi dan hasil penelusuran, harga
pemasangan kilometer baru PDAM di luar Bireuen, hanya dibawah Rp 1 juta.
Sementara pemasangan kilometer baru PDAM Krueng Peusangan Bireuen di atas Rp 1
juta,” sebut Ceulangiek.
Sementara Direktur Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Krueng Peusangan, Isfadli SE kepada wartawan
Sabtu (1/2) terkait dengan keluhan masyarakat dan pernyataan Ketua DPRK Bireuen
Rusyidi Mukhtar menyebutkan, menurut dirinya mereka ( pihak PDAM) sudah bekerja
maksimal dalam mengelola perusahaan tersebut.
Dan menyangkut dengan disebutkan
oleh Ketua DPRK pihaknya tidak ada laporan keuangan atau laporan kinerja
perusahaan daerah tidak pernah dilaporkan kepada eksekutif itu suatu pernyataan
yang keliru dan tidak benar serta mis komunikasi.
Isfadli menyebut, selama ini
laporan keuangan atau laporan kinerja PDAM Krueng Peusangan tetap diserahkan
kepada Pemkab Bireuen, kecuali ke legislatif memang belum pernah dilaporkan,
sebab kewajiban pihaknya hanya melaporkan ke Dewan Pengawas (Dewas) dan Pemkab
Bireuen dan tidak ke legislatif. Dikatakannya, laporan tersebut selalu
diserahkan kepada Dewas dan Pemkab Bireuen dibagian keuangan dan tak pernah
bermasalah.
“Alhamdulillah, sampai saat ini, kita sudah mandiri tanpa
subsidi dari Pemkab Bireuen,” ujarnya seraya mengulangi pernyataannya bahwa
pihaknya tidak menyerahkan laporan ke dewan atau komisi terkait karena memang
tak pernah dipanggil sekalipun oleh dewan untuk dimintai laporan terkait
pengeloaan PDAM Krueng Peusangan.
“ Kami siap jika memang nantinya
dimintai laporan oleh dewan atau komisi terkait. Saya pun siap jika
memang mau diganti, semua itu keputusan pimpinan. Namun sejauh ini, kita sudah
bekerja maksimal dan memberikan pelayanan yang baik untuk pelanggan,” katanya.
Isfadli juga menjelaskan ada
beberapa desa di Bireuen yang menggunakan Dana Desa untuk membangun jaringan
air bersih ke desa mereka, pihaknya siap untuk membantu, namun terlebih dahulu
melakukan koordinasi dengan PDAM Bireuen.
Bila tidak ada koordinasai
dikhawatirkan bila menyuplai air ke rumah-rumah warga jaringan pipa yang sudah
ditanam ada yang tidak sesuai ukurannya serta dangkal perlu diperbaiki.
Dijelaskan, pipa air bersih PDAM
itu terkoneksi atau bersambung antar desa, maka jika tidak ada koordinasi
dengan pihaknya bisa saja desa yang sebelumnya sudah terkoneksi dengan PDAM
Krueng Peusangan akan kekurangan air bersih jika proses penyambungan dengan
desa lain tak sesuai teknisnya.
“Saya tegaskan bahwa pihaknya
bukan tidak mau, tetapi koordinasilah terlebih dahulu dengan PDAM karena kita
yang lebih paham teknisnya,” Pungkas Isfadli (sa)
