- Vinfasts Strategic Vision To Become A Global High-Tech Automobile Brand
- Persatuan RS BUMN Serahkan Bantuan Kemanusiaan Pada Pemprov Jatim
- Reklamasi Sebabkan Kerusakan Ekosistem Teluk Ambon, LaNyalla Desak Lakukan Rehabilitasi
- Gelar Ajang Pemilihan, Duta Hijau Bali Umumkan Hasil Tahapan Seleksi Peserta
- Menangkan Gugatan, Menjadi Kado Istimewa HUT Pemuda Panca Marga ke-40
- Wagub Sumbar: Abai dan Suri Raihlah Keluarga Samawa
- Tertabrak Kereta Api, Pengendara Motor di Padang Meninggal Dunia
- Pilih Ketua Baru, BPD HIPMI Sumbar Segera Menggelar Musda ke-13
- 467 SK CPNS Diserahkan, 7 Formasi Tidak Ada Pelamar
- Dua IKM Pangan di Purbalingga Raih Sertifikasi HACCP
Bebas Dari Bahan Berbahaya – Pasar Nagari Koto Kaciak Jadi Percontohan

WARTA ANDALAS, AGAM - Terbebasnya bahan pangan dari bahan berbahaya merupakan persyaratan utama yang harus dipenuhi produk makanan sebelum diedarkan dan dikonsumsi masyarakat.
Banyak masyarakat yang belum memahami dan mengetahui serta kurang peduli, bahwa penanganan makanan yang salah mengakibatkan terjadinya gangguan kesehatan.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Perindagkop UMKM) Kabupaten Agam, Fatimah saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (15/7).
Baca Lainnya :
- Tidak Ada Lagi Nagari Tertinggal di Agam-Tiku Selatan Terbaik 3 Nasional
- Masuki Tatanan Hidup Baru, Pemkab dan Polres Sijunjung Gelar Rapat Koordinasi
- Kemenparekraf Ajak Pecinta Wisata Budaya Kenali Situs Warisan Dunia Sawahlunto
- Hari Ini Gerakan Klik Serentak, Pastikan Anda Terdaftar
- Mahfud MD: Pemerintah Segera Bentuk Tim Pemburu Koruptor
Dijelaskan Fatimah, untuk mewujudkan daerah yang terbebas dari penggunaan bahan berbahaya, pihaknya bersama Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Padang menyiapkan Pasar Rabaa di Nagari Koto Kaciak sebagai percontohan.
“Tahap awal, Senin lalu, kami bersama BPOM Padang telah melakukan bimbingan teknis bagi sejumlah pedagang di Nagari Koto Kaciak. Di mana kita membahas tentang bahan – bahan berbahaya yang tidak boleh dikonsumsi, dan menandatangani fakta integritas,” ujarnya.
Untuk 6 bulan ke depan, imbuhnya, makanan yang ada di pasar Nagari Koto Kaciak akan terus dipantau dengan cara pengujian sampel. Pengujian sampel dilakukan satu bulan sekali.
“Nantinya jika di Koto Kaciak sudah selesai, maka akan dilanjutkan ke nagari yang lain. Tahun depan direncanakan dilakukan di 10 nagari per tahun,” katanya.
Diterangkan, pada dasarnya ada banyak bahan berbahaya yang tidak boleh ditambahkan ke dalam makanan. Namun dari hasil pengawasan, ada 4 bahan berbahaya yang sering ditemukan disalahgunakan dalam makanan yaitu Boraks, Formalin, Rhodamin B, dan Kuning Methanil.
“Apa dampaknya jika dikonsumsi, Boraks dapat menyebabkan gangguan otak, hati, dan ginjal. Sementara, Formalin dapat menyebabkan mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, kerusakan jantung, hati, otak, sistem saraf pusat,” terang Fatimah.
Pihaknya juga mengimbau bagi pedagang ataupun pelaku UMKM di Agam untuk senantiasa menggunakan bahan yang aman untuk dikonsumsi.
“Meski saat ini hanya difokuskan di Koto Kaciak, kami berharap seluruh pedagang ataupun pelaku UMKM untuk tidak terbiasa menggunakan bahan makanan yang berbahaya. Gunakanlah bahan-bahan yang tidak menimbulkan masalah kesehatan pada zat dikonsumsi,” katanya berharap. (Depit/amc/h)
