- Vinfasts Strategic Vision To Become A Global High-Tech Automobile Brand
- Persatuan RS BUMN Serahkan Bantuan Kemanusiaan Pada Pemprov Jatim
- Reklamasi Sebabkan Kerusakan Ekosistem Teluk Ambon, LaNyalla Desak Lakukan Rehabilitasi
- Gelar Ajang Pemilihan, Duta Hijau Bali Umumkan Hasil Tahapan Seleksi Peserta
- Menangkan Gugatan, Menjadi Kado Istimewa HUT Pemuda Panca Marga ke-40
- Wagub Sumbar: Abai dan Suri Raihlah Keluarga Samawa
- Tertabrak Kereta Api, Pengendara Motor di Padang Meninggal Dunia
- Pilih Ketua Baru, BPD HIPMI Sumbar Segera Menggelar Musda ke-13
- 467 SK CPNS Diserahkan, 7 Formasi Tidak Ada Pelamar
- Dua IKM Pangan di Purbalingga Raih Sertifikasi HACCP
25 Tenaga Kesehatan RSUD Purbalingga Terkonfirmasi Covid-19

WARTA ANDALAS, PURBALINGGA - Sebanyak 25 tenaga
kesehatan (nakes) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Goeteng Tarunadibrata
Purbalingga, terkonfirmasi Covid-19. Dari jumlah itu, sebanyak 12 orang sudah
sembuh, dan sisanya masih dalam perawatan.
Hal itu terungkap pada Rapat Sekretariat Tim Satgas Covid-19
Purbalingga, di pringgitan Pendopo Dipokusumo Pemkab Purbalingga, Selasa
(24/11) sore. Rapat yang dipimpin Pjs Bupati Sarwa Pramana, SH, M.Si itu
menyikapi atas lonjakan drastis kasus Covid-19 di Purbalingga.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD Goeteng Tarunadibrata
Purbalingga, dr Sulistya Rini Candra Dewi, M.Kes mengungkapkan, dari 25 tenaga
kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid, terdiri dari 3 tenaga dokter, 16
perawat, dan sisanya dari ahli gizi, tenaga cleaning service, sopir. “Berdasar
hasil tracing, penularan tenaga kesehatan ini justru berasal dari luar, bukan
tertular dari rumah sakit. Karena kebetulan, ada sejumlah perawat yang tertular
oleh suaminya yang bekerja di lain tempat,” kata Rini.
Baca Lainnya :
- Hari ini, 12 Pasien Sembuh Covid-19 di Agam
- Di Rakor Penanganan Covid-19 Provinsi Kalbar, Wakapolda Minta Satgas Lebih Proaktif
- Wawako Asrul: e-Commerce Strategi Bertahan di Masa Pandemi
- Bertambah 5 Orang, Persentase Sembuh Covid-19 di Agam Capai 85,8 Persen
- Melawan Pandemi, Koramil Menyuke Bagikan Masker Gratis
Rini mengungkapkan, pihak RSUD sangat ketat menerapkan
protokol kesehatan bagi tenaga medisnya. Untuk tenaga medis yang menangani
langsung pasien covid menggunakan alat pelindung diri (APD) level 3. Sedang
yang tidak bersinggungan langsung seperti di poliklinik menggunakan APD level
2. “Kami menerapkan ketat protokol kesehatan bagi tenaga medis RSUD,” kata Rini
sembari menambahkan, dari 25 orang yang kena covid itu, 24 orang termasuk
kategori OTG (Orang Tanpa Gejala).
Sementara itu Pjs Bupati Sarwa Pramana mengatakan, dengan lonjakan
kasus covid yang tinggi, sementara daya tampung rumah sakit yang terbatas, maka
penerapan protokol kesehatan di semua lini, baik perkantoran, pasar, tempat
wisata, pertokoan, fasilitas umum dan lainnya harus diperketat. “Untuk
tempat keramaian seperti pasar yang berpotensi mudah menularkan, harus ketat
penerapan protokol kesehatannya,” kata Sarwa Pramana.
Sarwa mengakui, dengan munculnya klaster pengajian yang
mengakibatkan lebih dari 50 orang terkena Covid, pihaknya sudah berkoordinasi
dengan tokoh agama. “Mereka sudah menyampaikan ke kami, untuk sementara dengan
kesadaran sendiri menghentikan kegiatan pengajian yang berpotensi menyebabkan
meluasnya kasus covid,” katanya.
Berkaitan dengan melonjaknya kasus covid yang didominasi
oleh pasien OTG, Pemkab Purbalingga dalam rapat itu juga memutuskan, selama
rumah sakit masih bisa menampung, pasien OTG bisa ditangani rumah sakit. Namun,
dengan melihat kapasitas rumah sakit saat ini dan lonjakan kasus, maka pasien
OTG langsung dilakukan isolasi. Jika memungkinkan diisolasi mandiri di rumah,
namun jika tidak di isolasi di eks gedung SMPN 3 Purbalingga. Di gedung sekolah
ini, mampu menampung 94 hingga 100 orang yang ditempatkan pada 14 ruangan.
“Kami sepakati, dengan outbreak kasus covid di Purbalingga, pasien
OTG diisolasi mandiri atau di gedung SMPN 3. Tentunya tetap dalam pengawasan
tenaga medis,” katanya.
Sarwa juga meminta penerapan Jogo Tonggo yang mengedepankan
gotong royong masyarakat harus benar-benar diterapkan. “Ayo sikap gotong royong
masyarakat, kita bangkitkan kembali. Para kepala desa untuk menggerakkan
masyarakatnya saling menolong terhadap warganya yang terkena covid. Jaga
tetangga yang terkena covid, bantu mereka,”pungkas Sarwa Pramana. (Y-Humas
Pbg)
